- pemberhentian -

bukan berarti berhenti atau telah sampai pada tujuannya, namun mencoba untuk mencari makna dan melihat kembali perjalanan yang telah dilakukan selama ini.
Mencoba untuk belajar dari setiap langkah yang terangkum dalam gambar.

Senin, 14 November 2011

Jumat, 11 November 2011

Mengenang Jejak Sang Panglima Besar


“Percaya kepada diri sendiri, jangan hendaknya menantikan pertolongan dan bantuan dari luar negeri”, Panglima Besar Jendral Sudirman. Pesan sang jendral tersebut yang mengilhami perjuangan para prajurit Indonesia dalam perang di Yogyakarta tahun 1946 ketika diberlakukannya undang-undang keadaan berbahaya di wilayah Jawa-Madura. Sebuah semangat dalam mempertahankan tanah air dari penjajahan.

Orang Indonesia mana yang tak mengenal Panglima Besar Jendral Sudirman? Orang Indonesia yang mengenyam pendidikan pasti mengenal kebesarannya lewat pelajaran sejarah ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Cerita mengenai kepahlawanannya bahkan dapat mengilhami setiap anak memiliki cita-cita sebagai seorang tentara.

Sasmitaloka dalam bahasa Jawa berarti tempat untuk mengingat. Begitu pula bangunan tua yang berhiaskan patung seorang ksatria berkuda di daerah Bintaran, Yogyakarta. Gedung ini sebelumnya merupakan Museum Angkatan Darat hingga pada tahun 1982 diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jendral Sudirman.

Gedung yang didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda ini masih terlihat terawatt dengan baik dan kokoh. Begitu pula dengan berbagai koleksi peninggalan Pak Dirman masih mampu untuk menggiring pengunjung museum untuk masuk lebih jauh tentang kehidupan sehari-hari Sang Jendral sampai ketika beliau sakit paru-paru di Rumah sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Kearifan dan ketokohan seorang Jendral Sudirman tercermin ketika Jepang tidak mau menyerahkan aset negara setelah Indonesia merdeka. Waktu itu sang panglima masih berpangkat Kolonel di Banyumas mampu meredam tumpah darah dengan perundingan. Beliau yang mampu berpikir terbuka dan dialogis merupakan panutan bagi masyarakat Indonesia terutama bagi pemimpin negara dalam memecahkan masalah.