- pemberhentian -

bukan berarti berhenti atau telah sampai pada tujuannya, namun mencoba untuk mencari makna dan melihat kembali perjalanan yang telah dilakukan selama ini.
Mencoba untuk belajar dari setiap langkah yang terangkum dalam gambar.

Jumat, 25 Mei 2012

Hidup dan Menghidupi Tobong


*Ketoprak Tobong, 20 Maret 2011 belum pernah dipublikasikan >> masih belajar bikin foto cerita/ esai foto




Lakon 20 April 2011 : Joko Tarup


Sore itu hujan deras mengguyur Yogyakarta, namun hal ini tidak mempengaruhi persiapan para seniman panggung Kelana Bhakti Budaya melakonkan judul “Joko Tarub”. Hujan mulai berhenti tapi genangan air tampaknya masih terlihat disekitar panggung kethoprak tobong yang letaknya berada di tanah kosong di area persawahan Kalasan.


Last Preparation



Dandan

Memoles Watak
Siap


Pukul 19.00 atau dua jam sebelum pementasan dimulai para pemain biasanya sudah berkumpul di belakang panggung untuk mempersiapkan segala kesiapan pementasan yang dilakukan dua kali dalam seminggu, hari Rabu dan Minggu. Diawali dengan brief singkat mengenai alur cerita yang dimainkan, merias wajah masing-masing, hingga menyiapkan setting panggung dilakukan dalam. Satu per satu penonton yang mayoritas warga setempat pun mulai berdatangan oleh iringan gamelan yang sengaja dimainkan sebagai pertanda bahwa pentas telah siap untuk disaksikan.

Penonton juga disambut dengan rasa kekeluargaan dari pihak Kelana Bhakti Budaya. Mereka tidak dikenai biaya tiket namun disediakan satu kotak sukarela di loket masuk tobong. Beberapa pegiat tobong mengatakan pertunjukan mereka adalah pentas amal. Dari hasil sekali pentas pun pemain bisa saja hanya dibayar sama rata Rp 2.000,-/orang. Dalam kesederhanaan inilah mereka berjuang demi seni. Mereka hidup dan menghidupi ketoprak tobong.

Sinden
Tokoh di Balik Layar

Prolog

Joko Tarup Beraksi


Totalitas

Akhir Cerita

Kelana Bhakti Budaya merupakan nama dari kethoprak tobong yang dibina oleh bapak Dwi Tartiyasa. Tobong sendiri bisa diartikan dengan wadah yang terbentuk dari bambu. Memang kelompok panggung ini memiliki keunikan tersendiri yakni panggung telah menjadi rumah bagi para senimannya. Pada dasarnya panggung mereka bukanlah panggung permanen namun dapat dipindahkan kapanpun. Ketoprak tobong ini merupakan satu-satunya yang ada di Yogyakarta, meskipun kabarnya di daerah Kediri juga masih ada. Tobong hanya salah satu dari kesekian banyak kesenian Indonesia yang ingin bertahan oleh perkembangan zaman


After Perform