- pemberhentian -

bukan berarti berhenti atau telah sampai pada tujuannya, namun mencoba untuk mencari makna dan melihat kembali perjalanan yang telah dilakukan selama ini.
Mencoba untuk belajar dari setiap langkah yang terangkum dalam gambar.

Kamis, 13 Desember 2012

Ketenangan di Atas Bukit

HehoHeho! :)

Satu lagi nih tempat buat nyantai yang asyik. Di sebuah bukit yang kalo kita kesini bisa lihat candi Prambanan dan Gunung Merapi yang jadi ikon Yogyakarta. Selama tinggal di kota ini sih sebenernya udah beberapa kali kesini. Tapi baru kali ini kayaknya aku bisa merasakan bedanya candi-candi yang ada di sekitaran Yogyakarta. Biasanya kalo diajak kesini ya tujuannya tuh buat motret sunset yang katanya sih salah satu spot yang terbaik. Makanya kalau datang biasanya ya sore jam 4 atau 5an gitu trus nunggu matahari turun hilang ditelan cakrawala. Rasanya seperti rugi dan biasa aja kalo dateng kesini cuma buat ngliat satu spot aja. seriusan. Jadi langsung aja aku sarankan kalo mau nikmatin Candi Ratu Boko alokasikan waktu kira-kira 3 jam buat menjelajahi semua area candi ini.

Candi Ratu Boko

Ceritanya berawal dari duo dari Bandung yang salah satunya saudara dari temen di Jogja. waktu diajakin sih udah kebayang rasanya kalo ke Istana Ratu Boko tuh sedikit malas gara-gara beberapa kali dateng kesini gak bisa nikmatin bagusnya karena luasnya area candi ini. Hampir seluruh puncak bukit di desa Bokoharjo ini adalah area candi.
Meskipun gak semegah Candi Borobudur tapi sepertinya candi yang satu ini ternyata memiliki daya tarik yang asoy. Pertama, kita bisa lihat Candi Prambanan dan sekitarnya dengan latar belakang Gunung Merapi(kalau cerah). Kedua, kita bisa menyaksikan romantisnya Jogja lewat sunsetnya. Yang Ketiga dan ini yang paling asyik adalah kita bisa menenangkan diri sembari beristirahat di beberapa spot areal candi.





Waktu itu hari emang sedikit mendung, tapi karena acaranya adalah "menemani" tetep harus berangkat. Kami berangkat pukul 10 pagi, berharap bisa mendahului hujan membasahi candi ini. Candi Ratu Boko memang biasa disebut dengan Istana Ratu Boko. Usut punya usut memang candi ini digunakan untuk tempat tinggal seorang Prabu. Salah satu keunikannya adalah adanya perpaduan antara corak Hindu dan Budha dalam candi ini.  Kalau ingin tau sejarahnya lebih dalam bisa ditanyakan sama Om Google.

Areal candi ini begitu luas, bahkan dari awal pintu masuk menuju gerbang utama candi bisa keringatan kalo gak biasa jalan karena cukup panjang dan sedikit naik. Yang mengagetkan buat aku waktu itu adalah ternyata gak semua orang yang mampir ke candi ini menelusuri seluruh area istana. Banyak wisatawan cuma datang sampai gerbang utama candi yang memang jadi ikon candi yang juga spot sunset. mereka datang foto-foto narsis sebentar dan pulang lagi. Buat aku ini sebuah pemborosan! Masa 25ribu cuma segitu doang. Tapi kalo maunya gitu ya udah sih, gak nglarang juga :)

Justru dari kejadian itu aku jadi sadar, pasti ada hal lain disini. Setelah berkeliling-keliling seniri gak jelas meninggalkan rombongan temenku barulah aku ngrasain tenangnya candi ini, ada bunga-bunga dan kupu-kupu kecil yang lumayan banyak. reruntuhan candi yang memang belum sempat dipugar jadi seperti tempat rehat yang begitu sejuk. Beberapa kambing warga sekitar yang sedang makan rumput hijau. Pemandangan bukit yang damai dan menenangkan. Semuanya begitu harmonis tersaji di area Istana Ratu Boko.


 -Click the Image for actual size-

Rasanya seperti dibawa ke sebuah alam lain dimana kita bisa membuang pikiran kita dan hanya menikmati suasana yang ada di bukit ini. Barangkali Istana Ratu Boko memang dibangun untuk sebuah alasan yaitu peristirahatan. Terlepas dari banyaknya mitos yang disematkan pada candi ini, kita sepertinya perlu belajar untuk memberikan waktu untuk "menikmati" dan "melihat" hal yang ada di sekitar kita. Bersikap tenang dan mampu menarik diri dari kekalutan yang sedang terjadi. Jika perlu menertawakan diri sendiri :)