- pemberhentian -

bukan berarti berhenti atau telah sampai pada tujuannya, namun mencoba untuk mencari makna dan melihat kembali perjalanan yang telah dilakukan selama ini.
Mencoba untuk belajar dari setiap langkah yang terangkum dalam gambar.

Kamis, 03 April 2014

Lagi-Lagi Bukit Sikunir

Tampaknya aku mulai terbiasa dan akrab dengan tempat ini, bukit yang katanya memiliki pemandangan sunrise yang paling cantik. Meskipun ini baru yang kedua kalinya, mungkin dulu kesan pertama di Sikunir ada mbak-mbak rupawan yang mencuri perhatian hahaha..

(klick photo for actual size)

Sudah banyak perubahan di tempat ini, sepertinya bukit sikunir saat ini sudah menjadi salah satu tujuan utama di daerah Dieng gak cuma buat orang-orang yang doyan adventure tapi juga sudah lebih umum. Secara untuk naek sampai puncak tidak butuh waktu banyak dengan kondisi badan yang sehat dan kuat seperti aku. Selain itu saat ini tampaknya juga ada beberapa puncak selain puncak Sikunir yang bisa dijadikan pemberhentian terakhir untuk menyambut matahari terbenam. Aku dan teman-teman menuju puncak yang pernah kita datangi.

Yah mungkin karena mencapai puncak aja gak perlu banyak waktu, ya cerita perjalanannya dikit aja..heehe. Oia ada yang baru lagi di bukit Sikunir yaitu penjual kopi dan mie seduh yang setidaknya bisa memberikan sedikit kehangatan buat yang gak punya pasangan. dan satu lagi yaitu ada sebuah gubuk di puncak yang paling gak kalo bikin foto gak plain atau flat komposisinya meskipun secara fungsi sih hampir gak ada waktu itu. mungkin cuma buat situasi dan kondisi tertentu.





Kali ini yang berbeda dari perjalanan ini bukan Sikunirnya sih sebenernya, tapi suasana hati..tjieeee..Yah gak bisa dipungkiri lagi dan jujur saja aku galau gara-gara kewajibanku sebagai anak ketiga dari orang tuaku yang gak kunjung kukerjakan, yaitu kuliah. eh aku masih beruntung bisa kuliah banyak orang yang gak bisa kuliah ni aku malah seperti menyia-nyiakan waktu.  Tapi setiap kali cerita ke orang sih dibilang waktuku gak sia-sia, buat orang lain aku mendapat gantinya. tapi apalah kata orang, ini kan curahan perasaanku. kalo saat ini sih ya mungkin terasa sia-sia karena aku seakan harus meninggalakan fokusku pada dunia fotografi. :(

Kalau dulu semua anggota rombongan berstatus mahasiswa, sekarang teman-temanku banyak yang telah melangkahkan kakinya terutama hal akademis. Ya, lagi-lagi harus disampaikan sampai detik ini aku masih aja berstatus pelajar. Kabar gembiranya tentu saja dalam perjalanan kali ini aku juga sudah memulai tugas akhir kuliah.

Hampir kecewa saat matahari mulai muncul di puncak bukit Sikunir. Angin yang cukup kencang disertai kabut seakan-akan membayangi kerinduan kami akan kehangatan matahari. Entah mengapa saat itu aku pun juga hanya ingin satu foto saja yaitu saat matahar terlihat benar-benar bulat. Mungkin saja perjalanan kali ini juga ingin mengingatkan aku pada sebuah tujuan yang ingin kucapai. Perjalanan sikunir kali ini mengawali semangat dalam menyelesaikan yang sudah tertunda cukup lama, aku berdoa hasilnya juga seindah sunrise yang terbit di Sikunir waktu itu. silakan dinikmati foto-fotonya

Ada kopi plus mie seduh yang siap menghangatkan badan
di atas puncak sob, jadi jangan lupa bawa uang kalo
 males bawa bekal :)